Rabu, 24 Agustus 2016

Cara Beternak Ayam Kampung

cara beternak ayam kampung



Ayam kampung merupakan salah satu sumber protein daging yang sangat bergizi tinggi. Namun sayangnya banyak orang tidak memanfaatkannya dengan serius menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup menguntungkan. Ini terbukti jika kita survey ke beberapa daerah terutama di perkampungan banyak orang megelola budidaya ayam kampung ini dengan sangat tradisional dalam arti tanpa pemeliharaan yang intensif sehingga permintaan kebutuhan ayam kampung tidak dapat dipenuhi oleh para peternak.

Tingginya permintaan dipasar akan kebutuhan ayam kampung ini dapat kita telusuri dibeberapa daerah terutama di area jabodetabek  yang membutuhkan stock ayam kampung sampai 500.000 per ekor/hari , namun para peternak ayam kampung hanya mampu memasok sekitar 100.000 per ekor nya. Dari situ kita lihat betapa peluang bisnis ini sangat menjanjikan karena memberikan peluang keuntungan yg cukup besar. Belum lagi dihari-hari besar kagamaan seperti lebaran, permintaan ayam kampung meningkat sampai tiga kali lipat.

Kita semua tahu bahwa dipasaran untuk harga penjualan ayam kampung per kilonya relatif tinggi dibandingkan dengan jenis unggas lainnya seperti ayam ras. Perbedaan selisih harga ayam kampung bisa mencapai 50 % lebih mahal dibandingkan dengan harga ayam ras, dan harganya pun cukup stabil. Dan keuntungan lain bagi para peternak ayam kampung salah satunya adalah ketidakbergantungan ayam kampung dengan pakan dari pabrik, berbeda dengan ayam ras yg hanya bergantung dengan pakan pabrik. Kedepannya bisnis ini memberikan keuntungan besar sehingga perlu pembudidayaan yang lebih intensif dan tepat guna
.
Pemasaran untuk ayam kampung tidaklah begitu sulit, karena pasarnya sudah ada disemua tempat dan sejauh ini harga ayam kampung tidak pernah jatuh, karena memang pasokannya yang masih sangat kurang dibeberapa tempat. Selain untuk dagingnya, dari bisnis ayam kampung ini pun bisa dibuat usaha penetasannya yang ternyata juga cukup menggiurkan. Untuk harga 1 telur ayam kampung hanya Rp.800,- /butir sedangkan anak ayam yang baru menetas atau biasa disebut DOC mencapai Rp.2.000,-/butir. Rata-rata keuntungan untuk penjualan 1000 ekor ayam kampung sekitar 3 juat rupiah sekali panen dengan asumsi harga ayam kampung perkilonya dijual Rp.22.000,-

Langkah awal yang harus diperhatikan dalam bisnis ayam kampung ini adalah cara memilih bibit ayam kampung yang berkualitas, pemeliharaan kandang yang bersih dan pemberian pakan. Bibit ayam kampung yang berkualitas bisa dilihat posisi berdirnya yang tegap, tidak cacat, sehat, bulu bersih mengkilap dan mata bercahaya. Untuk pemilihan lokasi kandang pun harus terjangkau dan cukup jauh dari pemukiman penduduk, lantai kandang dilapisi liter yang terdiri dari campuran serbuk gergaji, campuran sekam dan kapur. Untuk pembelian bibit ayam kampung dapat diperoleh langsung dari pembibit, atau membeli alat penetas telur laul menetaskannya sendiri atau dapat juga membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian menetaskannya sendiri baik menggunakan mesin tetas atau secara alami.

Jenis pakan ayam kampung tidak bergantung dari pakan dari pabrik dan mudah kita dapatkan disekitar kita seperti dedak, jagung dan beberapa alternatif pakan lainnya seperti sisa-sisa makanan diwarung, didapur, dll. Nutrisi yang utama dari kebutuhan pakan untuk ayam kampung adalah protein sebesar 13% serta energi metabolisme sebesar 2.600 kilo kalori per kilogram. Dengan pembudidayaan yang intensif dari mulai pembibitan hingga pemeliharaan unggas sampai dewasa diharapkan tingkat keberhasilan bisnis ayam kampung ini semakin besar. Untuk perhitungan bisnisnya seperti biaya produksi untuk tiap ayam kampung sampai siap panen mencapai Rp.18.000,- per ekor, jadi tinggal dikali saja untuk skala usaha ayam kampung yang dipilih.

Dari ulasan tersebut sudah terbukti bahwa usaha ayam kampung benar-benar sangat menguntungkan. Ayoo tunggu apalagi, bisnis ini patut dicoba karena keuntungannya sangat menggiurkan. Keuntungan yang diperoleh dari bisnis ini dalam sebulan sebesar 4 juta rupiah dan meningkat sampai tiga kali lipat dihari-hari besar keagamaan seperti puasa dan lebaran.